BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Alam yang indah dan lestari adalah
suatu dambaan umat manusia. Alam yang indah dan lestari merupakan jaminan bagi
kelangsungan hidup manusia dan segala lapisan kehidupan yang ada di dalamnya.
Namun, kenyataan memperlihatkan bahwa alam sudah banyak mengalami kerusakan,
bahkan sudah berada di ambang kepunahannya, oleh ulah manusia sendiri.
Penyebabnya berawal dari pandangan yang kurang bahkan tidak tepat terhadap
alam, yang memandang alam sebagai sumber kekayaan, yang selalu siap di
eksploitasi kapan dan di mana saja, dan oleh siapa saja, untuk mengambil
hal-hal yang diperlukan dan membiarkan begitu saja hal-hal yang tidak
diperlukan. Untuk menjamin kelangsungan hidup kita dan kelangsungan hidup
generasi yang akan datang, dalam suasana baik dan menyenangkan dan untuk
menjamin kelangsungan berbagai lapisan kehidupan yang ada di alam, maka mau tak
mau kita harus merubah dalam memandang dan memperlakukan alam. Perubahan sikap
ini bukan hanya karena alam begitu penting bagi manusia, melainkan karena alam
dengan berbagai lapisan kehidupan yang ada di dalamnya, memiliki nilai dalam
dirinya sendiri, yang harus dihormati dan dilindungi. Dengan pandangan dan
perlakuan yang semakin baik dan tepat terhadap alam, maka lingkungan semakin
baik dan tepat terhadap alam, maka lingkungan dan pembangunan, dua hal penting
dan sangat mendasar bagi kehidupan manusia, dapat dikembangkan secara bersamaan,
dalam hubungan saling mendukung.
Manusia dan lingkungan hidup (alam)
memiliki hubungan sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh
besar satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusiamanusia lebih bersifat
pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif. Manusia
memiliki kemampuan eksploitatif terhadap alam sehingga mampu mengubahnya sesuai
yang dikehendakinya. Dan walaupun alam tidak memilikim keinginan dan kemampuan
aktif-eksploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi pasti, apa yang terjadi
pada alam, langsung atau tidak langsung, akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan
manusia. Lingkungan yang indah dan lestari akan membawa pengaruh positif bagi
kesehatan dan bahkan keselamatan manusia; sebaliknya, lingkungan yang buruk
bagi kehidupan manusia. Tindakan eksploitatif manipulatif terhadap alam akan
mengakibatkan kerusakan langsung terhadap alam, dan secara tidak langsung hal
itu akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia khususnya, dan kehidupan
berbagai mahluk lain pada umumnya. Sebaliknya, apabila manusia menunjukkan
kasih sayang yang besar terhadap alam, dengan memelihara dan melestarikannya,
maka alam akan menjamin kelangsungan hidup manusia dalam suasana nyaman dan
menyenangkan.
Pada masa yang datang pemerintah
lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan
wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur
dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran
lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya)
Masa datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih
kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.
Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.
Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Pengertian
Kesehatan Lingkungan
2. Syarat-syarat
Lingkungan Yang Sehat
3. Cara-cara
Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
4. Tujuan Pemeliharaan
Kesehatan Lingkungan
5. Penerapan etika lingkungan hidup
6. Perspektif etika lingkungan hidup
1.3 Tujuan
Mahasiswa
dapat mengetahui maksud, syarat-syarat lingkungan yang sehat, tata cara memeliharaan
Kesehatan Lingkungan, Perspektif
etika lingkungan hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan
lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi,
karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang
sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang
sehat.
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat
2.2 Syarat-syarat
Lingkungan Yang Sehat
1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat
dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan
suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan,
contohnya oksigen dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak
tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan
tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
2.3 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
2.4 Tujuan
Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1.
Mengurangi
Pemanasan GlobalDengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong,
maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2
(okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2
(carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan
dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia
tersebut untuk bernafas.
2.
Menjaga
Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga
kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari
segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama.
Sampah dapat
dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;
a.
Membersihkan
Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat
organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur
dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik
-
Daun-daun
tumbuhan
-
Ranting-ranting
tumbuhan
-
Akar-akar
tumbuhan
b.
Membersihkan
Sampah Non Organik Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur
(dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat
dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.
2.5 Penerapan Etika Lingkungan Hidup
Sikap ramah
terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi sesatu kebiasaan yangdilakukan
oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik dalam lingkungankeluarga,
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Beberapa hal
yang dapat dilakukan dalam membudayakan sikap tersebut antara lain, dengan :
1.
Lingkungan Keluarga
Lingkungan
keluarga adalah salah satu tempat yang sangat efektif menanam kan nilai-nilai
etika lingkungan.
Hal itu dapat dilakukan dengan :
a. Menanam
pohon dan memelihara bunga di pekarangan rumah. Setiap orangtua memberi
tanggung jawab kepada anak-anak secara rutin untukmerawatnya dengan menyiram
dan memberi pupuk.
b. Membiasakan
diri membuang sampah pada tempatnya. Secara bergantian,setiap anggota keluarga
mempunyai kebiasaan untuk menjaga kebersihandan merasa malu jika membuang sapah
sembarang tempat.
c. Memberikan
tanggung jawab kepada anggota keluarga untuk menyapurumah dan pekarangan rumah
secara rutin.
2. Lingkungan Masyarakat
Pada lingkungan masyarakat,
kebiasaan yang berdasarkan pada etika lingkungan dapat ditetapkan melalui :
a. Membuangan
sampah secara berkala ke tempat pembuangan sampah
b. Kesiadaan
untuk memisahkan antara sampah organic dan sampah nonorganic
c. Melakukan
kegiatan gotong-royong atau kerja bakti secara berkala dilingkungan tempat
tinggal
d. Menggunakan
kembali dan mendaur ulang bahan-bahan yang masih diperbaharui
2.6 Perspektif Kesehatan tentang Nilai-nilai
Lingkungan
Nilai dalam
bahasa inggris di sebut dengan value dapat di artikan sebagai, ukuran (pada diri seseorang) tentang
sesuatu sikap, kata, situasi, dsb yang dapat mempengaruhi perilakunya. Nilai selalu
mempunyai kaitan dengan norma atau petunjuk-petunjuk agar mempunyai hidup serta
berperilaku yang baik. Nilai masuk dalam bidang kajian filsafat,
yaitu filsafat nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk
menunjukan kata benda yang abstrak, yang artinya worlh (keberhargaan) atau goodness (kebaikan).
Dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkari.
Lingkungan adalah sekalian yang terlingkup di suatu daerah. Dalam literatur
lain, disebutkan bahwa lingkungan ini merupakan kesatuan ruang dengan semua
benda dan keadaan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya
serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur dari
biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati), dan budaya manusia. Jalinan
hubungan antara manusia dengan lingkungannya tidak hanya ditentukan dengan
jenis dan jumlah makhluk hidup dan benda mati, melainkan juga oleh budaya
manusia itu sendiri.
Nilai lingkungan artinya ada kandungan yang
terdapat dalam lingkungan. Lingkungan yang mempunyai nilai positif, berharga
dan dipentingkan dengan sebaik-baiknya, dimana artinya yang berkarakter dan
mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan dalam menunjang
kehidupan, sepeti karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan segenap
ciptaan-Nya. Begitupun sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga tersebut
sangatlah penting bagi perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup dan
untuk beribadah pada Sang Pencipta
Dalam
Perspektif kesehatan, nilai-nilai lingkungan dapat mempengaruhi sikap
seseorang, Sikap seseorang yang peduli terhadap lingkungan dan menghargai alam
akan mendapatkan dampak positif dari lingkungan. Lingkungan yang baik sangat
mempengaruhi keadaan kesehatan seseorang. Bila di kaitkan dengan teori hendr L.Blum
Hendrik L. Blum dalam Planning for Health, Development and Application of
Social Change Theory secara jelas menyatakan bahwa determinan status kesehatan
masyarakat merupakan hasil interaksi domain lingkungan, perilaku dan genetika
serta bukan hasil pelayanan medis semata-mata. Kualitas lingkungan merupakan
determinan penting terhadap kesehatan masyarakat, penurunan kualitas lingkungan
memiliki peran terhadap terjadinya penyakit.
Kontribusi
lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kesehatan
lingkungan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan
ekologis.
Kesehatan merupakan unsur yang sangat
berharga dalam kehidupan manusia. Kesehatan yang dialami seseorang memiliki
keterkaitan yang erat dengan lingkungan.”Faktor lingkungan berperan sangat
besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kondisi kesehatan masyarakat
yang buruk termasuk timbulnya berbagai penyakit menular, faktor lingkungan
sangat berperan di dalamnya.”
Untuk itu dalam upaya menciptakan
masyarakat yang sehat maka manusia harus menjaga kesehatan lingkungan, yaitu
lingkungan bebas dari pencemaran seperti pencemaran tanah, udara, air dan
lain-lain. Lingkungan yang tercemar menyebabkan manusia tidak dapat melakukan
aktivitasnya dengan baik. Tanah yang tercemar dengan radioaktif menyebabkan
tanah tidak dapat ditanami dengan tanaman sebagai sumber kebutuhan pangan dan
sandang manusia. Air yang tercemar menyebabkan air tersebut tidak dapat
dikonsumsi manusia karena mengandung racun yang sangat berbahaya bagi
kesehatan. Udara yang kotor menyebabkan manusia tidak dapat bernafas dengan
segar.
Uraian di atas bermakna bahwa
lingkungan merupakan salah satu komponen kesehatan yang harus dijaga kebersihan
dan kelestariannya. Untuk itu dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat,
perlu ditanamkan arti pentingnya menjaga kesehatan lingkungan
Cara-cara Pemeliharaan
Kesehatan Lingkungan
-
Tidak
mencemari air dengan membuang sampah disungai
-
Mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor
-
Mengolah
tanah sebagaimana mestinya
-
Menanam tumbuhan
pada lahan-lahan kosong
Kontribusi
lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan
DAFTAR
PUSTAKA
A. Sony
Keraf, 2010. Etika Lingkungan Hidup.
Kompas Media Nusantara, Jakarta
http://debymeitiasandy.blogspot.com/2013/03/nilai-nilai-lingkungan-tugas-2.html
0 komentar:
Posting Komentar